Glitter Text Generator at TextSpace.net
16.27 / Diposting oleh Hilda Julyanita Ekaputri / komentar (0)

Jakartaku Kini Berubah...

15.27 / Diposting oleh Hilda Julyanita Ekaputri / komentar (0)

Pada abad ke-14, Jakarta bernama Sunda Kelapa sebagai pelabuhan Kerajaan Pajajaran. Kemudian tanggal 22 Juni 1527 oleh Fatahilah, diganti nama menjadi Jayakarta. Hal ini sebagai puncak kejayaan Fatahillah karena berhasil merebut kekuasaan Sunda Kelapa dari tangan Portugis. Tanggal 4 Maret 1621 oleh Belanda untuk pertama kali bentuk pemerintah kota bernama Stad Batavia. Dan tanggal 8 Agustus 1942 oleh Jepang diubah namanya menjadi Jakarta Toko Betsu Shi. September 1945 pemerintah kota Jakarta diberi nama Pemerintah Nasional Kota Jakarta.
Pemandangan Kota Jakarta zaman dahulu sangat lah indah. Banyaknya pepohonan yang tumbuh menghiasi Jakarta, membuat Kota Jakarta dulu sangat sejuk dan asri. Sungainya yang bersih, mengalir dengan lancar hingga ke laut. Kentalnya kebudayaan betawi, membuat Jakarta sebagai salah satu cagar budaya. Bangunan yang berada di Jakarta juga lebih dimanfaatkan untuk pusat pemerintahan. Penduduk Jakarta dahulu masih mempergunakan sepeda sebagai alat transportasi, sehingga tidak ada kemacetan yang terjadi.
Namun keadaan Jakarta saat ini berubah drastis. Arus urbanisasi yang setiap tahunnya bertambah tinggi membuat keadaan Jakarta semrawut. Kurangnya perencanaan yang baik bagi Kota Jakarta, menimbulkan ledakan penduduk sebagai dampak dari adanya urbanisasi. Padahal jika dipandang dari segi positifnya, urbanisasi merupakan ciri dari suatu kota sebuah negara menunjukkan kemajuannya. Banyak dari kota-kota di berbagai negara dunia yang maju seperti di negara Singapura, Jepang, Prancis, Amerika,dll disebabkan oleh tingginya arus urbanisasi. Penduduk kota tersebut merupakan penggerak roda perekonomian negara.
Berkebalikan dengan kota-kota di negara tersebut, tingginya arus urbanisasi di Ibu Kota Jakarta justru berdampak negatif bagi keadaan Jakarta. Banyaknya kemiskinan menyebabkan pemukiman kumuh yang ada di Jakarta semakin bertambah. Kebanyakan dari mereka datang ke Jakarta tidak diasah dengan skill, tetapi hanya bertujuan untuk merubah nasib. Mereka membangun rumah dibantaran sungai yang menyebabkan pencemaran limbah dan sanitasi di sekitar sungai. Tidak hanya masalah limbah, tetapi juga polusi yang tinggi diakibatkan oleh banyaknya pengguna kendaraan pribadi yang sudah melampaui batas. Tidak adanya undang-undang yang tegas mengenai penanganan tersebut menjadikan wajah ibu kota semakin bertambah buruk.
sumber :  http://www.witular.com/2010/08/sejarah-jakarta.html

15.26 / Diposting oleh Hilda Julyanita Ekaputri / komentar (0)